Aku adalah aku.. bahkan aku tidak tahu siapa aku.. dari  lembah mana asalku.. karena aku tercipta dari kekerasan yang teramat  pedih.. berasal dari sebuah zaman kaku dengan berjuta penindasan begitu  memilukan.. cacian dan makian terdengar bagai kicau burung memekik  telinga.. aku tidak peduli bahkan aku aku pula tidak peduli dengan  peradaban ini..
Orang yang mengenalku,  akan melihat sebuah garis misteri terpahat pada wajahku.. karena aku  telah mengukir lukisan kebencian pada jantungku.. serta telah aku siram  dengan tinta hitam yang aku racik dari gumpalan dendam..
Andai  seseorang hendak melontarkn tanya kepadaku.. dia akan seribu kali  berfikir untuk melakukannya.. karena ia kan melewati ratusan jam dengan  ribuan detik mengiringi hanya untuk mendapatkan jawabanku.. ia pun akan  tersiksa bersama jutaan tanya dalam hatinya..
Hatiku  telah terbungkus baja, tercipta dari bara api.. ia mampu membakar  tulang belulang hingga menjadi abu.. Bukalah pembungkus itu jika kalian  mampu..!! Bacalah isyaratku jika kalian mengerti..!! terjemahkanlah  tatapanku jika kalian benar-benar pintar..!! sebab, hanya dengan modal  tekad dan kemampuan kalian dapat menyelam kedalam dasar hatiku..
Dan  seseorang telah datang padaku.. menawarkan sebuah cerita.. membawakan  pita cinta.. dan sebuah kehidupan.. akupun tersenyum dengan tatapan keji  menyambutnya.. laki-laki berkepala batu itu tidak gentar untuk terjun  ke kedalaman hatiu yang begitu sunyi menurut mereka.. ia memahatkan  sebuah cinta yang tidak pernah aku fahami.. walau ia telah melewati  ribuan hari kesedihan hanya untuk dapat memetik melati dari dasar  hatiku..
Dan ketika waktu yang telah  Tuhan tentukan.. laki-laki berkepala batu itu menyerah dengan derai air  mata.. kulihat ia beranjak pergi mengaduh kecea denga luka dihatinya..  den dengan langkah gontai ia meninggalkanku.. akupun menatap bayangnya  dalam kegelapan malam.. hingga ia hilang ditelan kabut malam tak  bercahaya..
Ketika aku mencoba untuk  membuka mtaku.. menerjemahkan sebuah realita.. laki-laki berkepala batu  itu telah tiada.. aku tersenyum dengan sejuta sesal dalam hati..
aku adalah aku.. dan aku tidak ingin tahu siapa diriku.. karena aku adalah aku..wanita dengan hati baja.
__Zen's Evanthe__


 
 

Pelajarannya, kita harus dapat menghargai setiap orang.. siapapun orangnya.. sebelum penyesalan datang.
BalasHapussajak yang menarik,
Mbak. Salam kenal.
bagus sekali..
BalasHapusmenakutkan..
BalasHapusberuntung saya bukan laki-laki tersebut. =)) :-o