Jika engkau bertanya kepadaku tentang sebuah cinta.. kemarilah.. duduk denganku disini...
Cinta bukanlah suatu kesempurnaan, tapi dia hanya sebagai pelengkap kehidupan dengan hamparan realita antara racun dan obat menyelimutinya.. terkadang ia seperti anjing liar.. dan kita sebagai pemburunya.. inginnya dihormati, disegani.. bukan semata-mata menyatukan dua perbedaan ataupun mencari dua pebedaan yang nyata..
Dia tidak membutuhkan pencarian panjang.. ataupun petualangan bodoh sia-sia.. karena ia datang dari jiwa antara dua prinsip berbeda.. mampukan ia terus menyala ketika api dusta dan dentuman amarah tercipta..?? Jawabanku, Tidak...!!
Salah satu jiwa akan hilang.. cobalah untuk menelanjangi matamu untuk melihatnya.. maka kau akan melihat dengan jelas, di ruang gelap.. di rerimbunan hati paling dalam jiwa itu mengaduh memekik dan berteriak lantaran begitu dalam kecewanya.. karena tanggung jawab telah terludahi, prinsip telah terkoyak, kepatuhan telah terinjak-injak.. harga diri telah terbeli.. maka di ujung jalan lain.. konsekuensi harus segera dihadapi.
Sejatinya, cinta dari anak manusia pada umumnya semu, kelam dan tidak pasti.. seperti melihat dari kaca mata berkarat.. namun cinta sejati hanyalah milik Sang Maha Pencipta.
__Zen's Evanthe__
saya setuju.. karena cinta manusia umumnya memang semu.. kecuali cinta dari sang maha pencipta.. ia kekal dan abadi.
BalasHapussaya setuju dengan anymous..
BalasHapusCinta hanyalah basa-basi. terkadang kita bisa mabuk karenanya.
BalasHapuscinta dari manusia itu tidak pernah abadi. jika kita percaya kepada manusia sepenuhnya. siap untuk kekecewaaan. :(( :(
BalasHapusPermulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
BalasHapusNanda.
Cinta dinilai bukan dari keindahan paras rupa .. melainkan dari ketulusan hati.. dia juga tidak datang dari manisnya tutur kata.. melainkan dari kejujuran jiwa..!!
BalasHapus