Kapan bermula tak kusadari apa sebab tak kumengerti
seperti alur air berombak tak peduli karang tergilas
ibarat puting beliung menelikung nurani hampa
aku tak pernah mengerti membisu tak hapal aksra
terlahir sendiri kucari samudra kasih
mengais mengemis nestapa
takdir memberi sebuah realita
aku tetap sendiri
wahai penguasa dunia
maha karyamu aku nikmati seujung harapan
tak kunjung ku memahami petuah yang kau titipkan
betapa iman ku tipis diperbudak peradaban
Memang, kau harus tetap tegar berdiri
BalasHapusSongsong hari yang baru
Sambut dengan sesuatu yang indah
Wujudkan misteri cita dan cinta
Selamat siang, Evanthe. ;;) ;))
lagi, aq terpesona dg gaya tulisanmu, meski unsur eksintrik yg coba kau bawa dlm postingn ini tak jelas, tp lumayan lah ending & intrinsik`y tetep aq tangkap sbg ambigu yg brg kali blm bisa berakhir smpe hr ini, beigtukah ?!.. hehe ,, -gak tau lah Teh- asal koment nih ,,
BalasHapussaya heran dengan tulisanmu yang satu ini. biasanya kau menuliskan sesuatu yang mudah dimengerti.. namun berbobot.. simple tapi berkualitas.. ko yang ini ribet bener ya..? hehehe :D
BalasHapustapi ini membuat saya heran dari paragraf 1 dan 2.. kecuali 3..
namun rangkaian katanya cukup indah.. dan saya juga terpesona karenanya.
wassalam.
TOP. ;)) ;;) ;)
BalasHapus@mas bro anonim .. : hmmmm..... aneh ya .. ?? mencoba sesuatu yang baru..
BalasHapus@Fabaks.. : hihihih .. mas fabs ne.. kalau asal comment ga mungkin bisa sampai mengkritik seperti itu.. :)) tapi makasih untuk masukannya.. karena dengan ini saya bisa belajar dan terus belajar dari mas Fabs.. ;)) ;) ;)) ;)) ;;) ;;) ;;) ;;)
sekali lagi terima kasih, jangan kapok-kapok untuk mampir ya mas... ;) ;) ;)
@Nanda..: ;;) makasih .. simple amat mas commentnya.... =)) =)) =)) =))
;)] ;) ;;)
BalasHapus